Hampir semua mobil kepresidenan di dunia berwarna hitam. Namun, Presiden Prabowo Subianto selalu identik dengan mobil warna putih.

Ada beberapa alasan mengapa mobil kepresidenan identik dengan warna hitam. Mengutip laman Top Gear, dalam psikologi warna, hitam berkonotasi kepada kekuatan, keanggunan, formalitas, dan kualitas lainnya. Warna hitam menunjukkan kekuatan dan otoritas.

Karena representasi makna warna yang sesuai untuk pemimpin negara tersebut, kebanyakan mobil presiden hadir dengan warna hitam. Bahkan, di Amerika Serikat, mobil kepresidenan termasuk semua kendaraan pengawalnya selalu berwarna hitam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warna hitam juga menjadi cara untuk membedakan mobil kepresidenan dengan kendaraan pemerintah lain seperti mobil polisi, pemadam kebakaran, kendaraan militer, dan sebagainya.

Warna hitam juga kerap dipilih sebagai mobil kepresidenan di Indonesia. Bahkan, Presiden ketujuh Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menggunakan mobil kepresidenan Mercedes-Benz S-Class Guard berwarna hitam. Termasuk Mercedes-Benz S-680 Guard generasi W223 terbaru yang dipakai Jokowi saat menghadiri pelantikan Presiden akhir pekan kemarin.

Meski mobil kepresidenan identik dengan warna hitam, ada beberapa petinggi negara yang juga memilih mobil warna putih. Contohnya petinggi negara Singapura yang beberapa kali menggunakan mobil warna putih.

Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto tampaknya memilih putih sebagai warna favorit untuk kendaraannya. Mobil-mobil pribadi milik Prabowo identik dengan warna putih. Tak heran, saat arak-arakan menuju Istana Kepresidenan usai pelantikan akhir pekan kemarin, Prabowo menggunakan MV3 Garuda Limousine berwarna putih. Kendaraan pengawalnya pun pakai warna putih.

Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy, mengakui bahwa Presiden Prabowo memang menyukai mobil-mobil dengan kelir putih. Mobil-mobil buatan Toyota yang dibeli Prabowo pun selalu berwarna putih.

"Setahu saya, Pak Prabowo memang suka mobil warna putih ya. Baik Lexus dan Toyota selalu belinya warna putih yang kita tahu," ungkap Anton kepada wartawan di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, belum lama ini.

- Ini mungkin buku yang tidak bakalan Anda temui di sembarang toko buku atau perpustakaan di sekitar Anda. Harganya mencapai Rp 2,3 miliar, lebih mahal dari sebuah mobil Ferrari.

Oleh penerbitnya buku dengan judul The Official Ferrari Opus ini disebut sebagai buku otomotif paling eksklusif yang pernah dibuat.

Memang isinya apa saja sih? Buku setebal 852 halaman ini berisi koleksi gambar dan data mobil Ferrari. Agar makin eksklusif, di sampul bukunya terdapat logo kuda jingkrak dengan berlian. Wow...

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain mendapatkan buku ini, setiap pembelinya nanti akan diberi gambar dirinya bersama replika mobil Formula 1 yang digunakan oleh mantan pembalap Ferrari dan juara dunia 7 kali, Michael Schumacher.

Dan untuk menambah nilai eksklusivitasnya, seperti detikOto kutip dari The New York Times, Kamis (7/4/2011) penerbit hanya memperbolehkan satu buku untuk satu negara. Jadi para pembeli harus bersaing untuk mendapatkannya.

Isi buku ini kebanyakan meliputi kegiatan balap Ferrari di Formula 1 tahun ini. Selain itu buku ini juga akan memuat tanda tangan asli dari bos Ferrari Luca di Montezemolo dan investor Ferrari yang memfasilitasi pembangunan Ferrari Dunia Abu Dhabi, Al Mubarak.

Sementara buku pertama yang dicetak akan dilelang dengan penawaran tertinggi yang hasilnya akan digunakan untuk amal.

Namun bagi yang 'tidak rela' mengeluarkan uang sebanyak itu untuk membeli sebuah buku, Ferrari kabarnya akan menyediakan buku ini dalam bentuk digital untuk dibaca di iPad atau iPhone dan bisa didapatkan di iTunes.

Enzo Diamante edition sendiri bukanlah buku koleksi Ferrari pertama yang dikeluarkan. Sebelumnya juga sudah ada edisi lain yang dinamakan Enzo edition yang juga dicetak sebanyak 400 eksemplar. Buku ini masing-masing dijual dengan harga US$ 37.500 atau sekitar Rp 324,8 juta perbuku.

Ada lagi Cavallino Rampante edition yang dicetak sebanyak 500 eksemplar dan dijual dengan harga US$ 7.000 atau sekitar Rp Rp 60,6 juta. Sementara Classic edition yang ditandatangani oleh pembalap Formula 1, Felipe Massa dan Fernando Alonso dilepas dengan harga yang lebih murah, yakni 'hanya' US$ 4.100 atau sekitar Rp 35,5 juta dan dicetak sebanyak 4.100 eksemplar.